Kotanusantara.id, Tenggarong – Rumah Cokelat Lung Anai, sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat di bawah PT Multi Harapan Utama (MHU), telah mencapai tonggak baru dengan berhasil memperoleh sertifikat halal. Langkah ini diharapkan akan membuka jalan bagi ekspansi pasar yang lebih luas dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
Kepala Desa Lung Anai, Lucay Nay, menyatakan bahwa fasilitas produksi coklat ini telah mengalami transformasi besar sejak dikelola oleh pemerintah desa pada tahun 2013. “Perubahan ini merupakan hasil dari dukungan penuh pemerintah daerah, mulai dari pelatihan SDM hingga pembangunan infrastruktur,” ujar Lucay Nay pada Sabtu (30/3/2024).
Ia menambahkan bahwa desa yang dulunya terpencil kini dapat bersaing dengan desa-desa lain berkat kemajuan ini. Sertifikasi halal yang diperoleh pada 28 Maret 2024 oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia merupakan bukti komitmen Rumah Cokelat Lung Anai terhadap standar kualitas dan keamanan produk.
Wijayono Sarosa, General Manager Mining Support MHU, menekankan bahwa proses audit dan evaluasi oleh BPJPH memastikan bahwa seluruh proses produksi, mulai dari bahan baku hingga produk akhir, memenuhi standar halal yang ketat.
“Dengan sertifikat halal ini, Rumah Cokelat Lung Anai berharap dapat memenangkan kepercayaan lebih luas dari konsumen, khususnya mereka yang memprioritaskan kehalalan produk,” terangnya.
Keberadaan sertifikat ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk coklat Lung Anai di pasar. Produk coklat yang dihasilkan berasal dari biji kakao berkualitas yang dibudidayakan oleh petani lokal.
“Saat ini, terdapat lima varian rasa yang telah bersertifikat halal, termasuk Cheese Chocolate, Cashew Nut Chocolate, Milk Chocolate, Dark Chocolate, dan cokelat bubuk,” sebutnya.
Penyerahan sertifikat halal dijadwalkan akan berlangsung pada awal April 2024 di Lung Anai, Kutai Kartanegara, dengan kehadiran tim BPJPH, tim pendamping halal, dan tim produksi Rumah Cokelat Lung Anai.
Acara ini akan menjadi momen penting yang menandai komitmen bersama antara MHU, Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani, Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mengembangkan industri coklat yang berkelanjutan dan inklusif. (Adv/Diskominfo Kukar).