APT Pranoto Lumpuh, 3 Motor Terseret, Pohon Tumbang, Damanhuri Paling Dalam

TUTUP JALAN. Pohon Trembesi berukuran besar tumbang hingga menutup salah satu ruas Jalan APT Pranoto, yang menyebabkan antrean panjang dari arah kota menuju keluar kota, Senin (11/11).

Kotanusantara.id, Samarinda. Hujan deras disertai angin, membuat salah satu ruas jalan dua jalur di Jalan APT Pranoto, Kelurahan Sungai Keledang lumpuh selama dua jam, Senin (11/11).

Puluhan kendaraan khususnya dari arah kota menuju ke kawasan Rapak Dalam (luar kota) tidak dapat melintas, karena salah satu ruas jalan tertutup pohon yrembesi “raksasa” yang tumbang.

Pohon yang rimbun setinggi 9 meter berdiameter 60 sentimeter itu tumbang menimpa kabel telepon, yang menyebabkan dua tiang telepon ikut miring.

“Tadi waktu pohon itu tumbang anginnya cukup kencang juga,” kata Firman (38), salah seorang driver taksi lintas kabupaten/kota yang sedang beristirahat di warung kopi dekat lokasi pohon tumbang.

Ketika pohon itu tumbang ke jalan, Firman dan beberapa driver lain sempat panik sehingga mereka bergegas memindahkan mobil, karena takut akan tetimpa pohon besar lainnya.

“Memang biasanya parkirnya di bawah pohon. Termasuk di bawah pohon itu. Supaya tidak kena panas,” ucapnya.

Sementara itu pengguna jalan yang terjebak antrean kendaraan, bergantian memutar arah atau masuk ke jalur di sebelahnya dengan melewati U-Trun yang masih bisa dilewati meski tertutupi rimbunya pohon tersebut.

“Kalau tidak begitu, tidak ada yang gerak (mobil dan motor),” ujarnya.

Tak berselang lama setelah informasi tumbangnya pohon Trembesi itu beredar, belasan personel BPBD Samarinda, Disdamkar Samarinda dan realawan datang untuk mengevakuasi dengan menggunakan parang serta gergaji mesin.

“Kami mendapat informasi adanya pohon tumbang di Jalan APT Pranoto ini dari pusat komunikasi (Puskom). Kemudian kami bergerak ke sini untuk segera membereskan pohon yang tumbang ini dari jalan,” kata Koordinator TRC BPBD Samarinda, Nanang Arifin.

Nanang memperkirakan, proses pemotongan dan pembersihan pohon yang tumbang itu akan memakan waktu sekira 1 jam.

“Karena kondisi pohon yang besar dan juga rimbun,” ujarnya.

Disinggung mengenai kondisi cuaca beberapa hari kedepan. Nanang menjelaskan, berdasarkan informasi BMKG potensi hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi.

“Untuk itu kami mengimbau masyarakat untuk mencari tempat berteduh yang aman. Hindari berteduh di bawah pohon ketika hujan deras disertai angin kencang agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

TIGA MOTOR TERSERET

Hujan deras disusul hujan ringan yang mengguyur sebagian besar wilayah di Samarinda, Senin (11/11) sejak pukul 09.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita cukup membuat beberapa kawasan terendam banjir. Tak hanya jalan utama, permukiman padat pun ikut terendam banjir.

Dari data Info Taruna Samarinda (ITS). Setidaknya ada 17 lokasi banjir di Kota Tepian. Dengan ketinggian air 20-70 sentimeter.  Salah satu lokasi terparah terendam banjir ada di Jalan Damanhuri, Gang Indah, RT 062, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

Di permukiman padat ini, seluruh jalan terendam banjir. Ketinggian air di lokasi ini antara 40 hingga 70 sentimeter. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Tak sampai disitu, aliran air yang cukup deras menyebabkan beberapa motor terseret banjir.

Warga sekitar menyebut, banjir dengan arus deras sudah terjadi berulang kali terutama di saat hujan lebat. Banjir biasanya terjadi selama tiga jam. Namun, banjir kali ini terbilang cukup parah dengan durasi cukup lama.

“Saya baru pulang kerja. Melihat kondisi banjir rumah saya pasti terendam juga,” kata Sandi (29) warga sekitar.

Untuk membantu warga, Tim BPBD beserta relawan terjun ke lapangan. Tim memasang tali yang digunakan sebagai tempat berpegangan saat warga melintas di banjir berarus deras. Selain itu, BPBD menyiapkan armada mobil bila diperlukan untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

“Beberapa warga terpaksa mengungsi karena banjir ini. Ada lansia, ibu hamil hingga balita,” kata Joko Supriyanto, anggota BPBD Samarinda.

Sesekali, tim juga membantu mengevakusi beberapa motor yang hanyut karena banjir hingga ke lokasi aman. Sementara, beberapa pengendara terpaksa balik arah setelah melihat derasnya arus air.

“Sekitar 3 motor yang terseret banjir, tapi sudah berhasil dievakuasi. Banjir kali ini karena hujan intensitas tinggi ditambah air kiriman,” terang Maulana.

Banjir di lokasi ini mulai mengalami penurunan sekitar pukul 18.30 Wita. Tidak ada korban dalam bencana banjir kali ini. Selain banjir, tercatat empat pohon tumbang di berbagai titik. (oke/kis/nha)

 

Sapos.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait