Kotanusantara.id, SAMARINDA. Dalam rangka menciptakan kader terampil yang mampu melakukan pelayanan dasar posyandu sesuai siklus hidup di Kota Samarinda, Dinas Kesehatan Kota Samarinda menggelar Penilaian Kader Posyandu Berprestasi. Kegiatan ini digelar di Hotel Mercure Samarinda selama dua hari, Jumat – Sabtu (12-13/7), sebagai bagian dari rangkaian acara Jambore Kader Posyandu Kota Samarinda.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dr. Ismet Kusasih, dalam sambutannya saat membuka kegiatan ini, menyebutkan bahwa kesehatan tidak bisa dibangun dari unsur kesehatan saja. Kader posyandu adalah ujung tombak untuk keberhasilan pelayanan, terutama dalam usaha pencegahan dan promosi kesehatan.
“Jadi kalau pelayanan kesehatan itu kan ada 4, ada promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Makanya dua yang pertama, preventif dan promotif, itu yang harus semua kolaborasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kader posyandu sudah terbukti mampu menggerakkan upaya-upaya pencegahan secara terstruktur selama puluhan tahun. Di dalamnya terdapat banyak kegiatan lain bahkan di luar kesehatan, yang kegiatannya banyak dijalankan oleh kader posyandu.
“Jadi kalau kita bicara posyandu, itu bukan struktur organisasi dari dunia kesehatan. Posyandu itu adalah pemberdayaan masyarakat. Makanya yang gerakan itu masyarakat, cuma orang tahunya posyandu itu yang menjalankan kesehatan. Alhamdulillah, kemarin sudah dibuktikan pada saat pengukuran intervensi stunting di bulan Juni, mereka jalan dengan digerakkan PKK. Pada saat pengukuran penimbangan ketika dashboard kita masih merah, dalam sebulan intervensi itu, apalagi ketika ada acara serentak posyandu bayangan yang dipelopori oleh ibu PKK, kita bisa menaikkan tingkat penimbangan sampai 60%,” jelasnya.
Peserta kegiatan ini berjumlah 118 orang kader se-Kota Samarinda dengan pendamping sebanyak 26 orang dari puskesmas dan 10 pendamping dari kecamatan. Sedangkan tim penilai berasal dari Dinas Kesehatan dan lintas sektoral. Peserta yang mengikuti harus bertugas di posyandu aktif, memiliki surat rekomendasi, dan SK kader dari puskesmas dengan minimal level muda, madya, dan utama. (adv/lin/beb)
Sapos.co.id