Rudy Mas’ud Masuk Tiga Besar, Peluang Koalisi PDIP-Golkar Menguat

Kotanusnatara.id, SAMARINDA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah serius menjajaki bakal calon gubernur yang akan diusung di Pilgub Kaltim 2024. Sejak Rabu (29/5/2024) lalu, DPD PDIP Kaltim menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama jajaran DPC PDIP se-Kaltim.

Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin mengatakan, sebelum mengusulkan nama ke pusat, pihak terlebih dulu menyerap aspirasi dari pengurus di DPC.

“Saya tanya ke DPC. Kan yang bekerja juga nanti di lapangan DPC. Siapa yang dikehendaki masyarakat, mereka yang tahu sampai ke akar rumput,” ujar Safaruddin. Purnawirawan polisi berpangkat Inspektur Jenderal ini juga dengan tegas tidak akan ikut berkontestasi dalam pilgub. Saat ini pihaknya tengah menyaring dari lima bacagub yang ada menjadi tiga. Di antaranya Isran Noor yang merupakan petahana, Mahyudin dan Rudy Mas’ud.

“Dari lima, sekarang mengerucut menjadi tiga,” tegasnya. Masuknya nama Rudy Mas’ud dalam tiga besar bakal calon yang akan diusung PDIP membuat pilgub Kaltim semakin menarik.

Dimintai pandangannya, Pengamat dari Universitas Mulawarman, Fakultas Ilmu Sosial Politik, Saiful Bachtiar mengatakan bahwa kemungkinan PDIP dan Golkar bergabung di Pilkada kali ini di Kaltim bisa saja. Meskipun, di pusat keduanya menjadi rival.

“Dimana berdasarkan ketentuan Pilkada memang yang penentuan calon diusung ini kewenangannya di pusat. Nah terkait calon potensial pastinya para parpol ini akan mengusung kadernya. Terkait dinamika di pusat di daerah ini tentu bisa saja dinamis, ” ucapnya.

Saiful juga membeberkan bahwa survei internal juga harus dijalankan terkait bagaimana langkah parpol dalam menentukan langkah mereka maju. Sebab juga menurutnya di politik itu tidak ada musuh dan kawan yang abadi.

“Kalau tujuannya sama dan visinya sama bisa saja bergabung keduanya, ” ungkapnya.
Apalagi jika melihat, PDIP Kaltim pada 2018 lalu menjadi rival yang kuat dari Isran dan Hadi, maka bisa saja Golkar juga mendapat dukungan dari partai berlambang banteng bermoncong putih ini.

“Apakah ini jadi benang merah dan pertarungan di 2018 berlanjut, ini akan menjadi hal yang lain. Nah misalnya hanya ada dua calon, maka bisa ini menjadi suhu yang panas juga nantinya, tapi tergantung DPP juga nanti, ” bebernya.

Saiful pun menegaskan, jika visi kedua partai ini memiliki jalan yang sama, bisa saja ranah abu-abu dari keduanya bertemu dan menjadi suatu koalisi besar. “Sampai saat inikan PDIP belum ada calon yang tegas, nah misalnya lobi politiknya Golkar di Kaltim 1 dan PDIP di Kaltim 2 itu bisa saja memungkinkan, ” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Budiman, peta politik di Kaltim terlihat jelas. Adapun sumber suara yang harus diincar juga sudah tertata sesuai jumlah penduduknya.

Disebutkan bahwa calon gubernur dan wakil gubernur ini setidaknya harus menguasai tiga daerah di Kaltim. Yaitu Samarinda, Kukar dan Balikpapan. Cagub-cawagub yang berhasil memenangkan suara di Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara, hampir dipastikan akan menjadi pemenang di Pilgub Kaltim 2024.

“Untuk memenangkan Kaltim ini simpel. Simpelnya bagaimana? Siapa bisa menguasai tiga wilayah ini, itulah pemenangnya,” bebernya. Budiman menyebut, bahwa hampir 70 persen DPT di Kaltim ada disitu.

“Ibarat kata Golkar kuasai Balikpapan, Samarinda Gerindra, Kukar dikuasai PDIP, ” bebernya.
Sebenarnya lebih menarik lagi jika pada kontestasi Pilkada Kaltim mendatang jika kuning dan merah bersatu.

Menurut Budiman, ini bisa saja terjadi, meski kemungkinan ini sangatlah kecil melihat hubungan antara pembesar Golkar maupun PDIP di Kaltim, apalagi di kancah perpolitikan nasional.

demikian, apapun bisa saja terjadi, kata Budiman, melihat PDIP juga belum memiliki tokoh yang akan menjadi kandidat untuk disorong ke Kaltim.ika bergabung (koalisi), dua partai ini (Golkar-PDIP) bisa kuasai Kukar dan Balikpapan.

Ada (peluang) dalam politik segala sesuatu mungkin, tetapi apakah cerdas, pintar dan jeli melihat itu, kalau boleh dikata, petahana sudah bergerak. Kalau ini disatukan, petahana punya lawan sengit,” tegasnya. (beb)

 

Sapos.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait