Kotanusantara.id, Kutai Kartanegara – Bencana longsor yang menimpa Desa Batuah memicu kekhawatiran warga terhadap pengaruh aktivitas pertambangan dan pengeboran sumur bor di sekitar lokasi. Pemerintah desa berupaya melakukan investigasi demi mencari solusi terbaik.
Wilayah Kilometer 28, Dusun Tani Jaya, Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, mengalami longsor yang mengakibatkan 11 rumah warga terdampak.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, mengungkapkan banyak warga menyampaikan keluhan dan menduga aktivitas tambang dan pengeboran sumur bor turut memicu kerusakan tanah tersebut.
“Masyarakat menyampaikan berbagai keluhan. Ada yang mengaitkan kejadian ini dengan aktivitas tambang atau pengeboran sumur,” jelas Rasyid.
Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, pemerintah desa mengajak tim teknis dari Universitas Mulawarman melakukan kajian geologi dan memasang alat ukur guna memantau kondisi tanah serta potensi longsor lanjutan.
“Ada tim dari Unmul yang turun langsung dan memasang alat ukur. Insya Allah hasilnya keluar dalam satu minggu,” tambahnya.
Meski sudah diusulkan relokasi sementara bagi warga terdampak, sebagian besar memilih bertahan di dekat rumah dan hanya meminta tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara.
Rasyid juga mengungkapkan, meskipun ada desakan menghentikan aktivitas perusahaan tambang yang dianggap menyebabkan longsor, kewenangan penutupan berada di pemerintah pusat, bukan desa.
Kasus longsor ini menjadi tantangan serius bagi masyarakat Batuah yang berharap penanganan cepat dan transparan agar bencana serupa tidak terulang dan kesejahteraan warga dapat kembali terjaga. (adv/yhy)