Kotanusantara.id, PASER. Tragedi penyerangan berdarah di RT 6, Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Jumat (15/11), memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Insiden tersebut menyebabkan seorang warga bernama Rusel (60) tewas, sementara Anson (55) mengalami luka kritis akibat luka bacok di leher. Peristiwa ini diduga kuat berkaitan dengan larangan melintas untuk truk pengangkut batu bara di jalan negara.
Senator DPD RI asal Kaltim, Yulianus Henock Sumual, mengecam keras insiden ini dan mendesak penegakan hukum yang tegas. Melalui pesan WhatsApp, Minggu (17/11), Henock menyatakan bahwa tindakan penyerangan ini merupakan pelanggaran berat terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
“Saya meminta Kapolda Kaltim bersama aparat penegak hukum lainnya menindak tegas pelaku dan mengungkap dalang di balik tindakan brutal ini. Peristiwa ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merupakan tindak pidana yang merusak nilai-nilai kemanusiaan,” tegas Henock.
Henock menilai peristiwa ini mencoreng penegakan hukum dan HAM jika tidak ditangani secara profesional. Ia juga berencana menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan aparat penegak hukum di Kaltim untuk memastikan kasus ini diselesaikan dengan tuntas.
Selain mendesak pengusutan kasus penyerangan, Henock meminta Dinas ESDM Kaltim untuk memeriksa Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang batu bara yang diduga menjadi pemicu konflik dengan masyarakat. Menurutnya, jika tambang tersebut ilegal, pengusaha harus dimintai pertanggungjawaban hukum dan membayar kerugian negara.
Henock juga menyoroti peran Dinas Perhubungan Kaltim dalam menginventarisasi jalan negara yang digunakan oleh aktivitas tambang ilegal. “Banyak fasilitas jalan negara yang rusak akibat penggunaan untuk koridor tambang ilegal. Ini perlu segera ditertibkan,” ujarnya.
Henock menegaskan bahwa jika penegakan hukum dan penertiban tambang ilegal tidak dilakukan secara serius, ia akan merekomendasikan kepada Kapolri dan kementerian terkait untuk mengganti pejabat yang dinilai tidak amanah.
“Saya akan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan benar. Jika tidak ada tindakan tegas, saya tidak akan ragu merekomendasikan reposisi pejabat yang gagal menjalankan tugasnya,” ancam Henock.
Di sisi lain, Henock juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta segala bentuk intimidasi dan kekerasan terhadap masyarakat dihentikan. Ia menekankan pentingnya pelibatan masyarakat lokal dalam investasi untuk mencegah konflik serupa.
“Investor harus merangkul masyarakat lokal dan menghormati kearifan lokal. Dengan cara itu, investasi dapat berjalan baik tanpa merugikan rakyat,” pungkasnya.
Sebelumnya, tragedi berdarah ini terjadi di pos penjagaan hauling yang didirikan warga untuk melarang truk bermuatan batu bara melintas. Minimnya informasi di lokasi kejadian membuat pelaku penyerangan belum diketahui hingga saat ini. Pihak berwenang diharapkan segera mengusut kasus ini untuk memberikan keadilan bagi para korban. (oke/beb)
Sapos.co.id