Kotanusantara.id, BALIKPAPAN. Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Rekayasa Jalan dan Jembatan (RJJ) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) menggelar workshop Tata Kelola dan Kemitraan dengan Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bidang Konstruksi Nasional untuk mendukung kegiatan Teaching Factory. Acara berlangsung di Ruang Meranti Lt. 8 Grand Jatra Hotel Balikpapan, pada tanggal 13-14 Juli.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta termasuk 4 narasumber dari Mitra DUDI bidang konstruksi nasional, yaitu Ir. Mardiansyah, ST., MT selaku EVP Divisi Human Capital PT. Hutama Karya (Persero), Yohanis Sau Palayukan, ST., M.Si selaku Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PERA Kab. Kutai Barat, Ir. Winda Agustin, ST., MT., IPM selaku Manager Bidang Product & Material Development PT. WIKA BETON, dan Refa Firgiyanto, SP., M.Si selaku Kepala UPA Pengembangan Pertanian Terpadu Politeknik Negeri Jember.
Koordinator Program Studi S1 Terapan Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan Polnes, Raudah Ahmad, mengatakan bahwa melalui program ini, Prodi Sarjana Terapan Rekayasa Jalan dan Jembatan (RJJ) didorong dan difasilitasi untuk meningkatkan tata kelola dan kemitraan.
Salah satu kegiatan penting dalam program ini adalah Workshop Tata Kelola dan Kemitraan dengan Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di bidang Konstruksi Nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Teaching Factory, yang menjadi salah satu metode pembelajaran unggulan dalam pendidikan vokasi.
“Dengan adanya dukungan dari Program Competitive Fund Vokasi (CFV), kami berharap dapat mewujudkan visi dan misi Prodi Sarjana Terapan Rekayasa Jalan dan Jembatan (RJJ) untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing, dan siap terjun ke dunia industri konstruksi nasional maupun internasional. Semoga program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia,” katanya.
Teaching Factory merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan proses produksi nyata ke dalam kurikulum pendidikan, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga kompetensi manajerial dan kewirausahaan.
“Untuk mendukung tujuan tersebut, diperlukan tata kelola yang baik dan kemitraan yang erat dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” tambahnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola pendidikan, membangun kemitraan strategis, meningkatkan kompetensi mahasiswa, mengembangkan kurikulum berbasis industri, dan memfasilitasi transfer teknologi.
“Dengan dukungan dana dari Competitive Fund Vokasi (CFV) tahun 2024, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri yang berkelanjutan. Workshop ini juga bertujuan untuk memastikan sinergi antara akademisi dan industri, serta membina hubungan kolaboratif dengan mitra DUDI, termasuk perusahaan konstruksi nasional, sehingga mahasiswa dapat terlibat langsung dalam proyek-proyek nyata dan meningkatkan keterampilan praktis serta pengetahuan teknis mereka,” tuturnya.
Workshop yang telah diadakan selama dua hari tersebut telah mencapai kesepakatan untuk melakukan kerja sama lebih lanjut melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Politeknik Negeri Samarinda dan mitra DUDI.
MoU dan PKS tersebut mencakup komitmen untuk kolaborasi dalam pengembangan kurikulum, penyelenggaraan proyek-proyek praktis, serta peningkatan kompetensi mahasiswa melalui kegiatan Teaching Factory.
Selain itu, kesepakatan ini juga mencakup program magang bagi mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda di perusahaan mitra, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata dan meningkatkan kesiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja.
“Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang lebih kuat antara dunia pendidikan dan industri, serta mendukung pencapaian tujuan pendidikan vokasi yang lebih baik,” harapnya
Sapos.co.id