Majelis Nasional KAHMI Gelar Nobar Film LAFRAN, Dihadiri Pj Gubernur Kalimantan Timur

Pengurus MN KAHMI bersama Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan undangan Nobar Film LAFRAN. (Foto: Ist)

Kotanusantara.id, SAMARINDA– Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar nonton bareng (nobar) dalam rangkaian roadshow Film LAFRAN di salah satu bioskop di Samarinda pada Minggu (24/6). Dengan pelaksanaan nobar ini, Film LAFRAN semakin dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Acara ini dihadiri oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan jajaran pengurus MW KAHMI Kalimantan Timur.

Kemudian, tokoh masyarakat Kalimantan Timur juga turut hadir, seperti Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Anggota DPRD Provinsi Kaltim Syarkowi V Zahry, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Sigit Wibowo, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, mantan Rektor Universitas Mulawarman Prof Masjaya, serta perwakilan Pemerintah Kota Samarinda dan Provinsi Kaltim.

Selain itu, mahasiswa dan kader HMI Samarinda juga ikut serta dalam acara nobar ini. Sekitar 1.000 penonton tampak antusias menyaksikan film yang dibintangi oleh Dimas Anggara tersebut.

Ahmad Doli Kurnia Tandjung menekankan pentingnya menonton Film LAFRAN sebagai sarana untuk membangkitkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Menurut Doli, film yang digagas oleh Ketua Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tanjung ini tidak hanya menceritakan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri HMI, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Bukan cuma soal pendirian HMI, tetapi lebih dari itu, cerita tentang membangkitkan rasa nasionalisme, menanamkan cinta tanah air, dan kebanggaan kita,” ucap Doli.

Dalam film berdurasi 99 menit ini, 65 menit di antaranya mengisahkan perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Film ini juga menggambarkan bagaimana masyarakat sipil turut berjuang dalam menghadapi agresi militer pertama dan kedua setelah kemerdekaan.

“Sisanya 28 menit soal HMI, dengan dialektika antara HMI dan Masyumi serta seterusnya,” jelas Doli.

Doli juga menyampaikan bahwa film ini penting untuk disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia, terutama para pelajar dan mahasiswa. Ia berharap setelah menonton Film LAFRAN, generasi muda semakin memiliki kecintaan dan tanggung jawab terhadap bangsa dan agama yang semakin kuat.

“Film ini patut disaksikan oleh masyarakat, terutama adik-adik pelajar dan mahasiswa. Supaya setelah menonton film LAFRAN, mereka semakin cinta kepada Indonesia dan bertanggung jawab pada agamanya apapun agamanya,” papar Doli.

Lebih lanjut, Doli menekankan bahwa gagasan dari Lafran Pane tidak hanya mengenai keindonesiaan dan keislaman, tetapi juga tentang menghargai keberagaman dan keagamaan secara umum. “Pendiri kita sangat sadar bahwa menghargai keberagaman di Indonesia ini adalah hal yang niscaya,” ungkap Doli.

Di kesempatan yang sama, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menekankan pentingnya film ini sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan kontribusi para pahlawan dalam sejarah Indonesia.

“Melihat perjuangan Lafran Pane adalah bakti kita untuk membangun bangsa dan negara,” kata Akmal.

Secara terpisah, Eksekutif Produser Film LAFRAN dari KAHMI, Muhammad Arief Rosyid Hasan, menyebut bahwa Film LAFRAN hadir sebagai alternatif inspiratif di tengah maraknya film horor yang mendominasi layar bioskop. Menurut Arief, film ini menceritakan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang sarat dengan nilai-nilai nasionalisme serta cinta tanah air.

“Kami harap film ini dapat menginspirasi generasi muda di Samarinda maupun wilayah lain di Kaltim. Keberadaan film LAFRAN di tengah gempuran film horor menjadi pilihan yang sangat positif bagi masyarakat, terutama generasi muda yang membutuhkan contoh teladan dalam kehidupan mereka,” tutur Arief.

Menurut Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 ini, film dengan tema perjuangan seperti LAFRAN sangat penting untuk memperkaya wawasan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat. “Dengan menonton film LAFRAN, kita bisa mendapatkan perspektif yang berbeda tentang sejarah bangsa kita, memahami lebih dalam tentang kontribusi tokoh-tokoh penting seperti Lafran Pane, dan bagaimana semangat mereka masih relevan hingga kini,” tandasnya.

Film LAFRAN diproduksi oleh MN KAHMI berkolaborasi dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio. Film ini juga dibintangi oleh sederet artis papan atas seperti Dimas Anggara yang berperan sebagai Lafran Pane, Mathias Muchus, Ariyo Wahab, Lala Karmela, Alfie Alfandi, Ratna Riantiarno, Farandika, hingga Nabil Lunggana.

Film LAFRAN merupakan sebuah film biopik yang mengisahkan perjalanan hidup Lafran Pane, pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2017 oleh Presiden Joko Widodo. Film LAFRAN juga telah tayang serentak di seluruh bioskop pada 20 Juni 2024 lalu.(*)

Sumber ; Kaltimpost

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait